Wednesday, August 18, 2010

5 Minute Management Course

Lesson 1:

A man is getting into the shower just as his wife is finishing up her shower, when the doorbell rings.

The wife quickly wraps herself in a towel and runs downstairs.

When she opens the door, there stands Bob, the next-door neighbour.

Before she says a word, Bob says, 'I'll give you $800 to drop that towel.'


After thinking for a moment, the woman drops her towel and stands naked in front of Bob, after a few seconds, Bob hands her $800 and leaves.


The woman wraps back up in the towel and goes back upstairs.

When she gets to the bathroom, her husband asks, 'Who was that?'

'It was Bob the next door neighbour,' she replies.

'Great,' the husband says, 'did he say anything about the $800 he owes me?'

Moral of the story:

If you share critical information pertaining to credit and risk with your shareholders in time, you may be in a position to prevent avoidable exposure.



Lesson 2:

A sales rep, an administration clerk, and the manager are walking to lunch when they find an antique oil lamp.

They rub it and a Genie comes out.
The Genie says, 'I'll give each of you just one wish.'
'Me first! Me first!' says the admin clerk. 'I want to be in the Bahamas , driving a speedboat, without a care in the world.'
Puff! She's gone.

'Me next! Me next!' says the sales rep. 'I want to be in Hawaii , relaxing on the beach with my personal masseuse, an endless supply of Pina Coladas and the love of my life.'

Puff! He's gone.

'OK, you're up,' the Genie says to the manager.
The manager says, 'I want those two back in the office after lunch.'


Moral of the story:
Always let your boss have the first say.
Lesson 3


An eagle was sitting on a tree resting, doing nothing.

A small rabbit saw the eagle and asked him, 'Can I also sit like you and do nothing?'
The eagle answered: 'Sure, why not.'

So, the rabbit sat on the ground below the eagle and rested. All of a sudden, a fox appeared, jumped on the rabbit and ate it.

Moral of the story:
To be sitting and doing nothing, you must be sitting very, very high up.

Lesson 4

A turkey was chatting with a bull.

'I would love to be able to get to the top of that tree' sighed the turkey, 'but I haven't got the energy.'
'Well, why don't you nibble on some of my droppings?' replied the bull. They're packed with nutrients.'

The turkey pecked at a lump of dung, and found it actually gave him enough str ength to reach the lowest branch of the tree.

The next day, after eating some more dung, he reached the second branch.

Finally after a fourth night, the turkey was proudly perched at the top of the tree.

He was promptly spotted by a farmer, who shot him out of the tree.


Moral of the story:
Bull Shit might get you to the top, but it won't keep you there..



Lesson 5

A little bird was flying south for the winter. It was so cold the bird froze and fell to the ground into a large field.

While he was lying there, a cow came by and dropped some dung on him.

As the frozen bird lay there in the pile of cow dung, he began to realize how warm he was.

The dung was actually thawing him out!

He lay there all warm and happy, and soon began to sing for joy.
A passing cat heard the bird singing and came to investigate.

Following the sound, the cat discovered the bird under the pile of cow dung, and promptly dug him out and ate him.


Morals of the story:
(1) Not everyone who shits on you is your enemy.

(2) Not everyone who gets you out of shit is your
friend.

(3) And when you're in deep shit, it's best to keep
your mouth shut!


THUS ENDS THE FIVE MINUTE MANAGEMENT COURSE

Thursday, July 15, 2010

Men and Women

Men:

1. All men are extremely busy.

2. Although they are so busy, they still have time for women.

3. Although they have time for women, they don't really care for them.

4. Although they don't really care for them, they always have one around.

5. Although they always have one around them, they always try their luck with thers.



Women:

1. The most important thing for a woman is financial security.

2. Although this is so important, they still go out and buy expensive clothes and stuff.

3. Although they always buy expensive clothes, they never have something to wear.

4. Although they never have something to wear, they always dress beautifully.

5. Although they always dress beautifully, their clothes are always just "an old rag".

6. Although their clothes are always "just an old rag", they still expect you to compliment them.

7. Although they expect you to compliment them, when you do, they don't believe you.



Wisdom:


WHEN I WAS MARRIED 25 YEARS, I TOOK A LOOK AT MY WIFE ONE DAY AND SAID, "HONEY, 25 YEARS AGO WE HAD A CHEAP APARTMENT, A CHEAP CAR, SLEPT ON A SOFA BED AND WATCHED A 10-INCH BLACK AND WHITE TV, BUT I GOT TO SLEEP EVERY NIGHT WITH A HOT 25-YEAR-OLD BLOND."





NOW WE HAVE A $500,000.00 HOME, A $45,000.00 CAR, NICE BIG BED AND PLASMA SCREEN TV, BUT I'M SLEEPING WITH A 50-YEAR-OLD WOMAN. IT SEEMS TO ME THAT YOU ARE NOT HOLDING UP YOUR SIDE OF THINGS."



MY WIFE IS A VERY REASONABLE WOMAN. SHE TOLD ME TO GO OUT & FIND A HOT 25-YEAR-OLD BLONDE, AND SHE WOULD MAKE SURE THAT I WOULD ONCE AGAIN BE LIVING IN A CHEAP APARTMENT, DRIVING A CHEAP CAR, SLEEPING ON A SOFA BED AND WATCHING A 10-INCH BLACK AND WHITE TV.



AREN'T OLDER WOMEN GREAT? THEY REALLY KNOW HOW TO SOLVE YOUR MID-LIFE CRISIS!

Friday, June 04, 2010

Renungan di Hari Jumaat

Pada setiap Jumaat, selepas selesai menunaikan solat Jumaat, seorang Imam
dan anaknya yang berumur 7 tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota itu
dan menyebarkan risalah bertajuk "Jalan-jalan Syurga" dan beberapa karya
Islamik yang lain.

Pada satu Jumaat yang indah, pada ketika Imam dan anaknya itu hendak keluar
seperti biasa meghulurkan risalah-risalah Islam itu, hari itu menjadi amat
dingin dan hujan mulai turun.

Anak kecil itu mula membetulkan jubahnya yang masih kering dan panas dan
seraya berkata "Ayah! Saya dah bersedia"

Ayahnya terkejut dan berkata "Bersedia untuk apa?". "Ayah bukankah ini
masanya kita akan keluar menyampaikan risalah Allah"

"Anakku! Bukankah sejuk keadaan di luar tu dan hujan juga agak lebat"

"Ayah bukankah masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun ketika
hujan turun"

Ayahnya menambah "Ayah tidak bersedia hendak keluar dalam keadaan cuaca
sebegini"

Dengan merintih anaknya merayu "Benarkan saya pergi ayah?"

Ayahnya berasa agak ragu-ragu namun menyerahkan risalah-risalah itu kepada
anaknya "Pergilah nak dan berhati-hatilah. Allah bersama-sama kamu!"

"Terima kasih Ayah" Dengan wajah bersinar-sinar anaknya itu pergi meredah
hujan dan susuk tubuh kecil itu hilang dalam kelebatan hujan itu.

Anak kecil itu pun menyerahkan risalah-risalah tersebut kepada sesiapa pun
yang dijumpainya. Begitu juga dia akan mengetuk setiap rumah dan memberikan
risalah itu kepada penghuninya.

Setelah dua jam, hanya tinggal satu saja risalah "Jalan-jalan Syurga" ada
pada tangannya. DIa berasakan tanggungjawabnya tidak akan selesai jika masih
ada risalah di tangannya. Dia berpusing-pusing ke sana dan ke mari mencari
siapa yang akan diserahkan risalah terakhirnya itu namun gagal.

Akhirnya dia ternampak satu rumah yang agak terperosok di jalan itu dan mula
mengatur langkah menghampiri rumah itu. Apabila sampai sahaja anak itu di
rumah itu, lantas ditekannya loceng rumah itu sekali. Ditunggunya sebentar
dan ditekan sekali lagi namun tiada jawapan. Diketuk pula pintu itu namun
sekali lagi tiada jawapan. Ada sesuatu yang memegangnya daripada pergi,
mungkin rumah inilah harapannya agar risalah ini diserahkan. Dia mengambil
keputusan menekan loceng sekali lagi. Akhirnya pintu rumah itu dibuka.

Berdiri di depan pintu adalah seorang perempuan dalam lingkungan 50an.
Mukanya suram dan sedih. "Nak, apa yang makcik boleh bantu?"

Wajahnya bersinar-sinar seolah-olah malaikat yang turun dari langit.
"Makcik, maaf saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat
sayangkan makcik dan sentiasa memelihara makcik. Saya datang ini hanya
hendak menyerahkan risalah akhir ini dan makcik adalah orang yang paling
bertuah". Dia senyum dan tunduk hormat sebelum melangkah pergi.

"Terima kasih nak dan Tuhan akan melindungi kamu" dalam nada yang lembut

Minggu berikutnya sebelum waktu solat Jumaat bermula, seperti biasa Imam
memberikan ceramahnya. Sebelum selesai dia bertanya "Ada sesiapa nak
menyatakan sesuatu"

Tiba-tiba sekujur tubuh bangun dengan perlahan dan berdiri. Dia adalah
perempuan separuh umur itu. "Saya rasa tiada sesiapa dalam perhimpunan ini
yang kenal saya. Saya tak pernah hadir ke majlis ini walaupun sekali. Untuk
pengetahuan anda, sebelum Jumaat minggu lepas saya bukan seorang Muslim.
Suami saya meninggal beberapa tahun lepas dan meninggalkan saya keseorangan
dalam dunia ini" Air mata mulai bergenang di kelopak matanya.

"Pada Jumaat minggu lepas saya mengambil keputusan untuk membunuh diri. Jadi
saya ambil kerusi dan tali. Saya letakkan kerusi di atas tangga menghadap
anak tangga menuruni. Saya ikat hujung tali di galang atas dan hujung satu
lagi diketatkan di leher. Apabila tiba saat saya untuk terjun, tiba-tiba
loceng rumah saya berbunyi. Saya tunggu sebentar, pada anggapan saya, siapa
pun yang menekan itu akan pergi jika tidak dijawab. Kemudian ia berbunyi
lagi. Kemudian saya mendengar ketukan dan loceng ditekan sekali lagi".

"Saya bertanya sekali lagi. Belum pernah pun ada orang yang tekan loceng ini
setelah sekian lama. Lantas saya melonggarkan tali di leher dan terus pergi
ke pintu"

"Seumur hidup saya belum pernah saya melihat anak yang comel itu.
Senyumannya benar-benar ikhlas dan suaranya seperti malaikat". "Makcik, maaf
saya mengganggu, saya hanya ingin menyatakan yang ALLAH amat sayangkan
makcik dan sentiasa memelihara makcik" itulah kata-kata yang paling indah
yang saya dengar".

"Saya melihatnya pergi kembali menyusuri hujan. Saya kemudian menutup pintu
dan terus baca risalah itu setiap muka surat. Akhirnya kerusi dan tali yang
hampir-hampir menyentap nyawa saya diletakkan semula ditempat asal mereka.
Aku tak perlukan itu lagi".

"Lihatlah, sekarang saya sudah menjadi seorang yang bahagia, yang menjadi
hamba kepada Tuhan yang satu ALLAH. Di belakang risalah terdapat alamat ini
dan itulah sebabnya saya di sini hari ini. Jika tidak disebabkan malaikat
kecil yang datang pada hari itu tentunya roh saya ini akan berada
selama-lamanya di dalam neraka"

Tiada satu pun anak mata di masjid itu yang masih kering. Ramai pula yang
berteriak dan bertakbir ALLAHUAKBAR!

Imam lantas turun dengan pantas dari mimbar lantas terus memeluk anaknya
yang berada di kaki mimbar dan menangis sesungguh-sungguh hatinya.

Jumaat ini dikira Jumaat yang paling indah dalam hidupnya. Tiada anugerah
yang amat besar dari apa yang dia ada pada hari ini. Iaitu anugerah yang
sekarang berada di dalam pelukannya. Seorang anak yang seumpama malaikat.

Biarkanlah air mata itu menitis. Air mata itu anugerah ALLAH kepada
makhlukNya yang penyayang

Panjangkanlah risalah ini. Ingat ALLAH sentiasa menyayangi dan memelihara
kamu!

TAKBIR!! ALLAHUAKBAR!